Jaraknya paling hanya 15 menit dari kota Yogyakarta ke arah Timur, lewat jalan Wonosari. Sampai di Piyungan, jalan akan menanjak dan berliku. Setelah tugu perbatasan, Anda sampai di lereng bukit Patuk.
Dari tempat ini Anda bisa menikmati lankskap wilayah kecamatan Piyungan dan sebagian kota Yogyakarta. 



Kalau cuaca sedang bagus, gunung Merapi juga enak diamati dari tempat ini. Jika malam menjelang, pemandangannya berubah menjadi sejuta kerlap-kerlip. Mobil kendaraan yang berlalu lalang dan lampu pesawat yang turun menambah semarak suasana.




Dulu, satu-satunya bangunan di sini adalah gedung tembok dengan ornamen wayang raksasa. Sekarang bangunan itu sudah rata dengan tanah karena tidak dipelihara. Namun seiring dengan banyaknya orang yang berhenti sejenak untuk melepaskan penat dan ada pula yang sengaja ke sana untuk bersantai, maka sekarang muncul warung-warung makan dengan harga yang terjangkau. Saya memesan 3 butir kelapa muda dan 3 mangkok bakso, hanya ditarik biaya Rp. 33 ribu. Harga yang wajar.



Jika menghendaki tempat yang lebih ekslusif, Anda bisa masuk ke rumah makan yang ada di sana. Tempatnya cukup romantis, cocok untuk candle light dinner. Menu spesialnya adalah nasi merah, sayur lombok dan gudeg daun pepaya.