Menggebu
Pdt. Addi Patriabara bersemangat berkotbah pada Kebaktian Penyegaran Iman, 3 Juni 2011, dengan tema “Selagi Masih ada Waktu.” Ibadah yang diselenggarakan oleh GKI Klaten ini dihadiri lebih dari 300 jemaat dan simpatisan.

Scurity


Merapi3
 View Merapi dari ringroad kampung Srago Klaten

Tawon_ndas

 

Hari Selasa, 27 Maret, sepulang sekolah Kirana membantu bu Marni menjemur cucian. Tiba-tiba Kirana menjerit-jerit sambil memegang tangan dan kepalanya.

"Sakit, sakit, sakit' teriaknya sambil menangis.

"Kenapa? Ada apa?" tanyaku bingung.

"Kirana disengat lebah," jawab bu Marni, pembantu rumah tangga kami.

Saya segera mengambil mengambil minyak tawon untuk dioleskan ke jari Kirana. Ternyata tidak hanya jarinya saja yang disengat, kepala Kirana juga menjadi sasaran serangan. Mungkin itu sebabnya orang Jawa menyebutnya "tawon endas" atau "lebah kepala" karena sering menyerang bagian kepala manusia yang mengganggu sarangnya.

Untuk mengoleskan minyak tawon di kepala ternyata tidak mudah. Bekas sengatan sulit ditemukan karena tertutup rambut, sementara Kirana masih menangis kesakitan. Setelah ditelisik bersama isteri saya, akhirnya luka itu ketemu juga. Terlihat tanda merah sepanjang setengah senti meter. Saya pencet bagian itu untuk mengeluarkan racun sengat lebahnya lalu mengolesi dengan minyak tawon.

Tangis Kirana belum juga reda. "Aduh, sakit....sakit," keluh Kirana. 

"Iya. Disengat lebah memang sakit," kata saya berusaha berempati. Saya sengaja tidak mengatakan 'sudah, nggak apa-apa' karena pernah disengat lebah seperti itu. Rasanya memang sakit. Lalu bagaimana caranya supaya tangisnya reda? Tiba-tiba ingat waktu masih kecil. Bapak dan ibu dulu menempelkan magnet ke bekas sengatan itu. Katanya sih untuk menyerap racun. Maka saya pun ambil 2 magnet yang menempel di kulkas. Yang satu ditempelkan di jari Kirana, dan satunya ditempelkan di kepalnya. Entah karena  efek sugesti atau memang magnet  itu berkhasiat, kenyataannya tangis Kirana mulai mereda, lalu tertidur pulas.

Pondok-roso-low

Rawa-jombor-low

Belalang2-low

Tomcat
Inikah yang disebut serangga Tomcat itu? Pagi ini (Kamis 22 Maret), istriku mendapati serangga ini di kamar mandi rumah kami saat akan memandikan Kyrea (6 bulan). Dua hari sebelumnya, kami curiga pada ruam-ruam di pantat Kyera yang mirip dengan gejala serangan serangga Tomcat ini, seperti yang diberitakan oleh media massa. Serangga ini tidak menyerang berupa gigitan, namun mengeluarkan zat dari tubuhnya yang bisa mengakibatkan dermatitis. Hewan ini sebenarnya tidak "menyerang." Kumbang Genus Paederus ini hanya mempertahankan diri jika merasa terancam.

Serangga yang termasuk dalam ordo Coleoptera iniang Paederus sebenarnya merupakan serangga yang menguntungkan bagi petani. Paederus adalah predator bagi hama seperti wereng.

Jika kena serangga ini, maka kita harus cuci dengan air sabun agar menetralisir racun. Pengobatan tambahan bisa dilakukan. Pilihannya adalah dengan memakai salep Hydrocortisone 1 persen, salep Betametasone dan antibiotik Neomycin Sulfat 3 kali sehari, atau dengan salep Acyclovir 5 persen. 

Berikut 10 tips bagi masyarakat untuk menghadapai serangga Tomcat :

1. Jika ada menemukan serangga ini, jangan dipencet, agar racun tidak mengenai kulit. Masukkan ke dalam plastik dengan hati-hati, terus buang ke tempat yang aman.

2. Hindari terkena kumbang ini pada kulit terbuka.

3. Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah kumbang ini masuk.

4. Tidur menggunakan kelambu jika memang di daerah anda sedang banyak masalah ini.

5. Bila serangga banyak sekali, maka dapat juga lampu diberi jaring pelindung untuk mencegah kumbang jatuh ke manusia.

6. Jangan menggosok kulit dan atau mata bila kumbang ini terkena kulit kita.

7. Bila kumbang ini berada di kulit kita, singkirkan dengan hati-hati, dengan meniup ataumengunakan kertas untuk mengambil kumbang dengan hati-hati.

8. Lakukan inspeksi ke dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Bila menemui, segera dimatikan dengan menyemprotkan racun serangga. Singkirkan dengan tanpa menyentuhnya.

9.  Segera beri air mengalir dan sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga ini.

10. Bersihkan lingkungan rumah, terutama tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar rumah yang bisa menjadi tempat kumbang Paederus.

 

Sumber Tips

Soto-payak

Warung soto ini biasanya menjadi tempat istirahat bagi orang Gunungkidul yang pulang dari Yogyakarta. Lokasinya ada di jalan Jogja-Wonosari, belakang Puskesmas Bantul.

Yang istimewa di sini adalah penggunaan kayu bakar untuk memasak soto dan menjerang air panas. Saya menyukai sajian tehnya yang menggunakan air panas yang baru saja mendidikh. dituang dalam gelas belimbing dan dimaniskan dengan gula batu. Tak lupa, disertakan seduhan teh di dalam cangkir kaleng sebagai "jok" jika teh di  gelas mulai surut.

Lowdsc_0615

Bir dingin di tengah teriknya pantai Ngandong

Lowdsc_0606

Kasongan-low

Fb-stasiun6_tonemapped

Kinjeng

Dsc_0533_tonemapped

Entung-low

Semar

Gerobak-sapi

Kantor-orari-low

Orari-low

Karatan-low

Lampu-orari-low